Pages

Minggu, 19 Juni 2011

TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari
satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada
akhir dekade 1970-an hingga awal 1980 -an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer -komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas
(WAN).TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap
mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan
waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet
Bab 1. Pe ndahuluan
Latar belakang
Dalam dunia komunikasi kita
sering mengenal istilah jaringan. Dalam
suatu jaringan itu sendiri dapat
mempermudah kita dalam menghubungakan
suatu PC dengan PC yang lainnya. Dalam
menghubungkan PC 1 dengan PC 2 maka
diperlukan jaringan tanpa kabel dan jaringan
menggunakan kabel. Dalam kedua proses
tersebut diperlukan tahap dalam
memudahkan menghubungkan antar PC
tersebut, yaitu dengan menggunakan
TCP/IP. TCP/IP merupakan Transmission
Control Protocol/Internet Protocol. Internet
Protocol (IP) address adalah sebuah label
numerik yang ditugaskan untuk perangkat
berpartisipasi dalam sebuah jaringan
komputer memanfaatkan internet protocol
untuk komunikasi antara node. Sebuah
alamat IP memiliki dua fungsi utama dalam
jaringan yaitu host identifikasi dan lokasi
pengalamatan.
Batasan masalah
Batasan masalah yang dapat
diambil dari penulisan artikel ini adalah :
1. Arsitektur TCP/IP.
2. Kelebihan dan Kelemahan layering.
Tujuan
Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah :
1. Mengetahui bentuk arsitektur TCP/IP.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan
layering.
Manfaat
Manfaat dari penulisan artikel ini
adalah :
1. Lebih memahami tentang TCP/IP secara
umum.
2. Lebih mendalami tentang arsitektur
TCP/IP .
Bab 2. Teori Penunjang
Sejarah TCP/IP
Internet Protocol dikembangkan
pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency ( DARPA) pada
tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk
mengembangkan protokol yang dapat
melakukan interkoneksi berbagai jaringan
komputer yang terpisah, yang masingmasing
jaringan tersebut menggunakan
teknologi yang berbeda. Protokol utama
yang dihasilkan proyek ini adalah Internet
Protocol (IP). Riset yang sama
dikembangkan pula yaitu beberapa protokol
level tinggi yang didesain dapat bekerja
dengan IP. Yang paling penting dari proyek
BAB V Hal - 2
tersebut adalah Transmission Control
Protocol (TCP), dan semua grup protocol
diganti dengan TCP/IP suite. Pertama kali
TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai
berkembang setelah Universitas California
di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP
dengan sistem operasi UNIX. Selain
Defense Advanced Research Projects
Agency (DARPA) ini yang mengembangkan
Internet Protocol, yang juga
mengembangkan TCP/IP adalah Department
of defense (DOD).
Untuk memudahkan proses
konversi, DARPA juga mendanai suatu
proyek yang mengimplementasikan protokol
ini ke dalam BSD UNIX, sehingga
dimulailah perkawinan antara UNIX dan
TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan
untuk menunjukan jaringan yang
menggunakan internet protocol (IP) tapi
dengan semakin berkembangnya jaringan,
istilah ini sekarang sudah berupa istilah
generik yang digunakan untuk semua kelas
jaringan. Internet digunakan untuk
menunjuk pada komunitas jaringan
komputer worldwide yang saling
dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang
diterima luas dan praktis menjadi standar
defacto jaringan komputer berkaitan dengan
ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu
sendiri yang merupakan keunggulun dari
TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol
terbuka , sehingga tersedia secara luas.
Semua orang bisa mengembangkan
perangkat lunak untuk dapat
berkomunikasi menggunakan protokol
ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP
meluas dengan sangat cepat, terutama
dari sisi pengadopsian oleh berbagai
sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat
keras atau sistem operasi jaringan
tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk
menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up
line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global , memungkinkan
computer dapat mengidentifikasi secara
unik komputer yang lain dalam seluruh
jaringan, walaupun jaringannya sebesar
jaringan worldwide Internet. Setiap
computer yang tersambung dengan
jaringan TCP/IP (Internet) akan
memiliki address yang hanya dimiliki
olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan
jenis -jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada
internetwork.
Bab 3. Metode Penelitian
Adapun metodologi penulisan dari
artikel ini adalah menggunakan metode
berdasarkan literature-literature yang
mendukung.
Bab 4. Pembahasan
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan
komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan
(layer ) yang memiliki tugas spesifik serta
memiliki protokol tersendiri. ISO
(International Standard Organization) telah
mengeluarkan suatu standard untuk
arsitektur jaringan komputer yang dikenal
dengan nama Open System Interconnection
(OSI). Standard ini terdiri dari 7 lapisan
protokol yang menjalankan fungsi
komunikasi antara 2 komputer. Dalam
TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur OSI Arsitektur TCP/IP
Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda,
namun semua fungsi dari lapisan-lapisan
arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur
TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing
layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
BAB V Hal - 3
Physical Layer (lapisan fisik)
merupakan lapisan terbawah yang
mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb.
Lapisan ini dapat bervariasi bergantung
pada media komunikasi pada jaringan
yang bersangkutan. TCP/IP bersifat
fleksibel sehingga dapat
mengintegralkan berbagai jaringan
dengan media fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai
fungsi yang mirip dengan Data Link
layer pada OSI. Lapisan ini mengatur
penyaluran data frame-frame data pada
media fisik yang digunakan secara
handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan
koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh
protokol yang digunakan pada lapisan
ini adalah X.25 jaringan publik,
Ethernet untuk jaringan Etehernet,
AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan
bagaimana hubungan dapat terjadi
antara dua pihak yang berada pada
jaringan yang berbeda seperti Network
Layer pada OSI. Pada jaringan Internet
yang terdiri atas puluhan juta host dan
ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu
paket yang dikirimkan dapat
menemukan tujuannya dimana pun
berada. Oleh karena itu, lapisan ini
memiliki peranan penting terutama
dalam mewujudkan internetworking
yang meliputi wilayah luas (worldwide
Internet). Beberapa tugas penting pada
lapisan ini adalah:
Addressing , yakni melengkapi
setiap datagram dengan alamat
Internet dari tujuan. Alam at pada
protokol inilah yang dikenal
dengan Internet ProtocolAddress
(IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP
berada pada level ini (software),
maka jaringan TCP/IP independen
dari jenis media dan komputer yang
digunakan.
Routing, yakni menentukan ke
mana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol
(IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing
sepenuhnyaditentukan oleh
jaringan. Pengirim tidak memiliki
kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan
TCP/IPlah yang sangat menentukan
dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan caracara
untuk melakukan pengiriman data
antara end to end host secara handal.
Lapisan ini menjamin bahwa informasi
yang diterima pada sisi penerima adalah
sama dengan informasi yang dikirimkan
pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini
memiliki beberapa fungsi penting antara
lain :
Flow Control. Pengiriman data
yang telah dipecah menjadi paketpaket
tersebut harus diatur
sedemikian rupa agar pengirim
tidak sampai mengirimkan data
dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam
menerima data.
Error Detection. Pengirim dan
penerima juga melengkapi data
dengan sejumlah informasi yang
bisa digunakan untuk memeriksa
data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan
kesalahan pada paket data yang
diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim
akan mengirim ulang paket data
yang mengandung kesalahan tadi.
Namun hal ini dapat menimbulkan
delay yang cukup berarti. Pada
TCP/IP, protokol yang
dipergunakan adalah Transmission
Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP
dipakai untuk aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan keandalan data,
sedangkan UDP digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan
panjang paket yang pendek dan
tidak menuntut keandalan yang
tinggi. TCP memiliki fungsi flow
control dan error detection dan
bersifat connection oriented.
Sebaliknya pada UDP yang bersifat
connectionless tidak ada
BAB V Hal - 4
mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut
juga unreliable protocol. Untuk
beberapa hal yang menyangkut
efisiensi dan penyederhanaan,
beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai
protokol transport. Contohnya
adalah aplikasi database yang
hanya bersifat query dan response,
atau aplikasi lain yang sangat
sensitif terhadap delay seperti video
conference . Aplikasi seperti ini
dapat mentolerir sedikit kesalahan
(gambar atau suara masih bisa
dimengerti), namun akan tidak
nyaman untuk dilihat jika terdapat
delay yang cukup berarti.
Application Layer merupakan lapisan
terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasiaplikasi
yang dijalankan pada jaringan.
Karena itu, terdapat banyak protokol
pada lapisan ini, sesuai dengan
banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol) untuk
pengiriman e-mail , FTP (File Transfer
Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol) untuk
aplikasi web, NNTP (Network News
Transfer Protocol) untuk distribusi
news group dan lain-lain. Setiap
aplikasi pada umumnya menggunakan
protokol TCP dan IP, sehingga
keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai dengan TCP/IP.
Kelebihan Layering :
Kita hanya tahu bahwa aplikasi tersebut
terdiri dari satu singlelayer saja tanpa
harus tahu layer-layer yang lain.
Kita dapat mengganti layer -layer
dengan aplikasi lain yang
mengimplementasikan servis dasar yang
sama.
Kita dapat meminimalisasi
ketergantungan antar layer-layer.
Layer sangat mendukung standarisasi.
Sesudah layer terbentuk, kita dapat
menggunakannya untuk bermacammacam
servis lainnya.
Kelemahan Layering :
Penggunaan layer menyebabkan dan
menambah tingkat kompleksitas proses.
Layer mengenkapsulasi fungsifungsinya
masing-masing sehingga kita
tidak dapat mengetahui detail fungsi
suatu layer.
Layer bekerja secara bersama-sama
menjadi satu kesatuan sehingga seluruh
layer harus bekerja secara optimal .
Simpulan
1. TCP/IP merupakan seperangkat
protokol berstandar industri yang
dirancang untuk WAN. Penambahan
TCP/IP ke konfigurasi Windows 2003
memberikan beberapa keuntungan, yang
meliputi keamanan, skalabilitas,
keterandalan, dan interopera-bility yang
cukup tinggi. Windows 2003
menyediakan sejumlah utiliti yang dapat
menolong Anda berhubungan ke host
berbasis TCP/IP atau menolong Anda
mencari dan memecahkan problem
koneksi TCP/IP.
2. Protocol-protocol TCP/IP memakai
model konsep empat layer: Application,
Transport, Internet, dan Network
Interface. IP beroperasi pada level
Internet dan mendukung secara virtual
semua teknologi interface WAN dan
LAN, misalnya Ethernet, Token Ring,
Frame Relay, dan ATM. IP adalah suatu
protocol tanpa koneksi yang
mengalamatkan dan me-route paket di
antara host-host. IP tidak dapat
diandalkan karena pengiriman tidak
dijamin.
3. Pada Layer Transport, TCP
memperlengkapi IP dengan pengiriman
berorientasi koneksi yang dapat
diandalkan. Saat suatu sesi ditetapkan,
TCP mengirimkan data melalui angkaangka
p ort yang unik ke aplikasi. UDP,
sebuah protocol transport alternatif,
adalah suatu layanan datagram tanpa
koneksi yang tidak menjamin
pengiriman paket-paket. UDP dipakai
oleh aplikasi-aplikasi yang tidak
membutuhkan pengakuan tentang
kuitansi data.
BAB V Hal - 5
Referensi
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsimakalah-
tentang/arsitektur-tcpip
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_Protoc
ol
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/en
terprise2.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_C
ontrol_Protocol/Internet_Protocol
http://ideasone.blogspot.com/2008/12/arsite
ktur-protocol-tcpip.html


| Free Bussines? |

0 komentar:

Posting Komentar